Abhiseka


Saya menerima abhiseka dari Karmapa ke 16. Abhiseka yang diberikan oleh Karmapa 16 kepada saya disebut : Abhiseka Usnisa Pancadhyani Buddha Nan Mulia.

Karmapa 16 meminta supaya saya memvisualisasikan :

1. Visualisasikan usnisa menjadi Aksobhya Buddha.
2. Visualisasikan telinga kanan menjadi Ratnasambhava Buddha.
3. Visualisasikan telinga kiri menjadi Amoghasiddhi Buddha.
4. Visualisasikan dahi menjadi Vairocana Buddha.
5. Visualisasikan bagian belakang kepala menjadi Amitabha Buddha.

Setelah memvisualisasikannya barulah abhiseka diberikan.

Ini adalah Abhiseka Usnisa Pancadhyani Buddha Nan Mulia. Abhiseka ini sangat rahasia, inilah Dharmadhatusvabhavajnana, Samatajnana, Pratyaveksanajnana, Krtyanusthanajnana dan Adarsajnana dari Pancadhyani Buddha, Pancajnana ini menjadi svabhava dari sadhaka tantra.
  
Abhiseka Usnisa Pancadhyani Buddha Nan Mulia merupakan Abhiseka tertinggi, di atas Panca-abhiseka. Dengan kata lain berada di atas Abhiseka Vajra, Abhiseka Gantha, Abhiseka Kalasa, Abhiseka Mahkota dan Abhiseka Nama.

Mengenai Abhiseka Usnisa Pancadhyani Buddha Nan Mulia, Karmapa 16 mengatakan :

Tanpa diragukan lagi telah memperoleh substansi Buddha.
Tanpa diragukan lagi telah memperoleh Siddhi.
Abhiseka yang demikian merupakan abhiseka tertinggi, sarva-dharmata parisuddhi, pandanglah sebagai Buddha-jnana.  
  

 ●

Dalam Catatan Tantra-pitaka dikatakan : “Makna dari abhiseka: Makna menuangkan adalah menuangkan Mahakaruna Para Buddha ke atas penerima abhiseka, dari Bodhisattva bhumi awal hingga Sambodhi, hingga tercapainya Kebuddhaan, Air Mahakaruna Para Buddha mengabhiseka, dengan demikian segala aktivitas paripurna, merealisasi Kebuddhaan, inilah makna usnisa.”

Dalam Kitab Penjelasan Mahavairocana Sutra dikatakan :
“Abhiseka Dharmaputra, tergambar pada Dharmadhatu Buddhaksetra Ghanavyuha, duduk di atas simhasana Pundarikasvarabhijna, Air sifat mula Prajna Maitrikaruna nan parisuddhi yang mengandung semua kualitas, dituangkan ke dalam hatinya. Saat itu, Para Bodhisattva hingga Delapan Kelompok Makhluk Pelindung Dharma bersukacita dan timbul rasa penghormatan, kemudian memanjatkan puji-pujian. Saat itu Acarya memberikan wejangan sesuai dengan harapan Dharmaputra, sejak saat itulah diperoleh kelahiran dalam keluarga Tathagata, kelak pasti mencapai Kebuddhaan, apabila tidak demikian, berarti tidak mengetahui Dharma yang benar, tidak mengenal Agradharma.”
  
Keduanya merupakan makna dari abhiseka.

 ●

Menurut sepengetahuan saya, serba-serbi abhiseka dalam Tantrayana sangatlah rumit, namun semua tidak lepas dari makna abhiseka, berikut di bawah ini merupakan abhiseka yang saya ketahui :

1. Abhiseka menjalin afinitas.
2. Abhiseka Amrta.
3. Abhiseka Vidya.
4. Abhiseka Prabha.
5. Abhiseka Jnanamudra.
6. Abhiseka Aktivitas.
7. Abhiseka Bija.
8. Abhiseka Arthapada.
9. Abhiseka Siddhi.
10. Abhiseka Santika.
11. Abhiseka Paustika.
12. Abhiseka Vasikarana.
13. Abhiseka Abhicaruka.
14. Abhiseka Acarya.

Dan lain sebagainya.

Dalam tahapan sadhana :
1. Abhiseka Caturprayoga ( Mahanamaskara, mahapujana, Catursarana, Vajracitta )
2. Abhiseka Guruyoga ( Sadhana Guruyoga Lian-sheng )
3. Abhiseka Yidam ( Sarvadinata )
4. Abhiseka Vajra ( Panca Mahavajra, Asta Mahavidyaraja )
5. Abhiseka Anuttara Tantra ( Tathata )

Dalam hal Dharmayudham :
Vajra, gantha, kalasa, mahkota, bunga, mala, cermin, ankusa dan lain sebagainya.

Dalam hal bentuk :
1. Abhiseka Jamahan Kepala.
2. Abhiseka Vyakarana.
3. Abhiseka Sinar.

Dalam hal kedudukan :
1. Abhiseka Transmisi Dharma.
2. Abhiseka Mantra Dharma.
3. Abhiseka Ritual.
4. Abhiseka Penyerahan Tugas.

Dalam hal tingkatan :
Abhiseka eksternal, abhiseka internal, abhiseka afinitas guhya, abhiseka afinitas guhyati guhya.

Dalam hal sad-indriyani :
Abhiseka mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran.  
Abhiseka rupa, sabda, gandha, rasa, sparsa dan dharma.

Contohnya :

Mengenai Abhiseka Divyacaksu, dalam Sastra Mala ada dikatakan : “Om. Menampilkan Vajrasattva, membuka Divyacaksu Anda, Vajracaksu Anuttara, saat ini juga semua mata terbuka, Om Ruozhanaqu A Hom. Suoha”

Mahaguru Shanti mengatakan : “Vajracaksu adalah merupakan mantra tanpa rintangan sarva-rupa, dikatakan sebagai yang tertinggi, bagaikan Buddhacaksu, disebut juga Sarvacaksu merupakan mata yang melihat segalanya, dikatakan saat ini terbuka bermakna menyingkirkan semua rintangan.”

Ini adalah Abhiseka Membuka Divyacaksu.
  
Saya ( Buddha Hidup Lian-sheng, Sheng-yen Lu ) telah menerima Abhiseka Usnisa Pancadhyani Buddha Mulia yang tertinggi, ini merupakan Abhiseka Anuttara yang tertinggi, berada di atas semua abhiseka. Saya menyadari bahwa saya paling memahami dan paling unggul dalam tata ritual semua abhiseka.