Catur-prayoga dan Sad-prayoga

Dalam Sadhana Tantra Zhenfo diajarkan Sadhana Catur-prayoga ( Si-jia-xing Fa ), antara lain : Mahanamaskara, Mahapujana, Catur-sarana dan Sadhana Vajrasattva.
  
Menurut sepengetahuan saya, ada juga pembagian Sadhana Prayoga dalam Tantrayana sebagai berikut :

Pengembangan Bodhicitta.
Persembahan mandala.
Sadhana Vajrasattva.
Sadhana Guru Yoga.

Dalam Tantrayana ada juga yang menekuni Sadhana Sad-prayoga, antara lain : Mahanamaskara, Mahapujana, Catur-sarana, Sadhana Vajrasattva ditambah dengan Sadhana Guru-yoga dan Sadhana Persembahan Tubuh ( Chod ), dengan demikian menjadi Enam Prayoga.
  
Berikut di bawah ini merupakan makna dari masing-masing Sadhana Sad-prayoga :

1. Mahanamaskara : Menaklukkan kesombongan.
2. Mahapujana : Menghimpun sumber daya.
3. Catur-sarana : Kokoh dalam sarana.
4. Vajrasattva : Pertobatan dan mengikis rintangan karma.
5. Guru-yoga : Adhistana silsilah.
6. Sadhana Chod : Menghancurkan kemelekatan ego.
  

  ●

Mari kita renungkan dengan seksama perihal Sadhana Sad-prayoga ini, dalam Buddhisme Sutrayana tiada yang menyamai sadhana ini.

Gerakan Sadhana Mahanamaskara dalam Tantrayana lebih banyak daripada namaskara dalam Sutrayana, bahkan dalam Mahanamaskara terdapat visualisasi dan mudra, sudah tentu hal ini tidak terdapat dalam Sutrayana.

Sadhana Mahapujana dalam Tantrayana terdapat mudra, visualisasi dan mantra yang juga tidak ditemukan dalam Sutrayana.

Sedangkan Catur-sarana, Namo Gurubei : Bersarana pada Vajra Acarya bukanlah metode yang ditekuni oleh Sutrayana.
  
Sadhana Guru-yoga, Sadhana Vajrasattva dan Sadhana Chod, semua ini tidak ada di Sutrayana.

Saya ( Buddha Hidup Lian-sheng, Sheng-yen Lu ) mengatakan demikian :

Baik itu Sadhana Catur-prayoga maupun Sadhana Sad-prayoga, semua harus ditekuni oleh sadhaka tantra, jangan meremehkannya dan memandangnya sebagai sadhana kecil, meremehkannya berarti telah melakukan dosa meremehkan.

Kita bertujuan untuk menaklukkan kesombongan, oleh karena itu menekuni Mahanamaskara ; Untuk menghimpun dua jenis sumber daya yaitu berkah dan Prajna maka kita menekuni Mahapujana ; Untuk menguatkan konsistensi kita menekuni Catur-sarana ; Untuk bertobat atas segala dosa karmavarana kita menekuni Sadhana Vajrasattva ; Untuk memperoleh adhistana supaya segera mencapai keberhasilan maka kita menekuni Sadhana Guru-yoga ; Demi menghancurkan kemelekatan ego dan menaklukkan empat mara, maka kita menekuni Sadhana Chod.

Penekunan Sadhana Sad-prayoga ini sangat agung.

Saya mengatakan : Inilah Maha-sadhana.
  

  ●

Saya pribadi merasa bahwa Sadhana Prayoga telah melampaui segala bhavana dalam Sutrayana, kedalaman dan keagungan makna ajaran di dalamnya sama dengan Sadhana Maha-mudra dari Kagyudpa.

Saya beri satu contoh, Mantra Sataksara dalam Sadhana Vajrasattva telah mencakupi empat makna utama :

1. Svabhava telah murni.
2. Segalanya murni.
3. Svabhava Maha Luas nan Murni.
4. Segalanya tanpa batas adalah murni.

Ini adalah makna ajaran tertinggi dalam Mahamudra Tantrayana, dosa timbul dari hati maka dari hati pula dilakukan pertobatan, merupakan Kesunyataan Svabhava, merealisasi sifat dosa yang sunya.
  
Dengan demikian, bagaimana mungkin Sadhana Vajrasattva bukan Maha-sadhana ?

 
  ●

Apalagi Sadhana Guru-yoga.

Barangsiapa telah memperoleh yukta dalam Sadhana Guru-yoga, merealisasi tubuh yang sama dengan Guru, dengan demikian tidak mungkin luntur dalam sradha, sebab antara Guru dan siswa telah manunggal, selamanya tak terpisahkan, bagaikan vajra yang tak dapat dihancurkan oleh apapun.

Ada tiga makna agung dalam Guru-yoga :

1. Tubuh mula Dharmakaya.
2. Adhistana Acarya, sehingga siswa segera merealisasi Dharmakaya.
3. Sadhaka dapat berlindung pada ajaran Acarya dan mencapai Pencerahan.

Makna yang terkandung di dalamnya sangat mendalam, coba kita renungkan , Tubuh Terang, Acarya dan siswa telah manunggal, Sadhana Guru-yoga merupakan ajaran tertinggi dalam Tantrayana.
  



Berikutnya adalah Sadhana Chod ( Persembahan Tubuh )

( Di Rainbow Villa secara khusus dipersemayamkan Guru Leluhur sekte Joyul : Machig Labdron, seorang Guru Leluhur yang mentransmisikan Sadhana Chod )
  
Sadhana Chod merupakan penekunan anatman, sepenuhnya mendanakan ego, ini merupakan pembangkitan Bodhicitta teragung.

Seperti ikrar saya : “Menuntun insan walau tubuh hancur berkeping-keping.”

Sadhana Chod mengandung empat makna utama : kokoh, murni, moksa dan paripurna. Kita renungkan, apa empat karakteristik utama dari Mahamudra ? Tak lain adalah : kokoh, murni, moksha dan paripurna.

Sadhana Chod dan Mahamudra adalah satu rasa.

Tidak ada komentar: