Kasus Ibu dan Putra Putrinya dari California

Suatu hari, dari California, ada seorang ibu membawa seorang putra dan seorang putri datang ke Seattle Ling Shen Ching Tze Temple mencari saya.
Ibu bernama Meizhu.
Putri bernama Shengdi.
Putra bernama Yongzheng.
Mereka bertiga memberitahu saya, “Ada sebuah kasus perkara, litigasi bertahun-tahun, belum ada hasil. Kami mempunyai sebuah toko, disewakan kepada orang kulit putih, namun orang kulit putih selalu mengulur-ulur membayar uang sewa. Akhirnya terpaksa diusir, tak disangka, orang kulit putih balik menuntut, siding perkara sudah lama sekali diulur, entah bagaimana baiknya?”
Saya berkata, “Saya sudah memohon petunjuk Yaochi Jinmu, Yaochi Jinmu akan memberikan petunjuk lewat mimpi.”
Saya berkata, “Kalian bertiga melapor pada Yaochi Jinmu di dalam vihara, pasti ada petunjuk!”
Suatu hari, saya bertanya pada mereka bertiga, “Apakah ada petunjuk mimpi?”
Jawab, “Tidak ada!”
Keesokan hari, saya bertanya pada mereka bertiga, “Apakah ada petunjuk mimpi?”
Jawab, “Tidak ada!”
Hari ketiga, saya bertanya pada mereka bertiga, “Apakah ada petunjuk mimpi?”
Jawab, “Tidak ada!”
Saat ini, putranya Yongzheng baru berkata, “Tadi malam, sepertinya Yaochi Jinmu menampakkan diri, tangan memegang semangkuk kacang hijau dan bubur.”
Ibu dan putri, saling bertatap muka, “Kacang hijau dan bubur” apa artinya?
Saya tertawa terbahak. Karena saya paling mengerti maksud dari Yaochi Jinmu.
Saya berkata, “Kacang hijau, menurunkan panas! Bubur, damai! Dengan demikian bisa terhindar dari penderitaan litigasi selama bertahun-tahun.”
Mereka berkata, “Pengacara kedua belah pihak tidak sudi berdamai!”
Saya berkata, “Pengacara hanya ingin mendapatkan honor pengacara, proses pengadilan makin lama makin baik, mereka sedari awal telah mendapatkan banyak honor pengacara dari kedua belah pihak.”
Ibu dan kedua anaknya, bertiga berkata, “Memang benar!”
(Biaya proses pengadilan telah melebihi uang sewa)
Mereka bertiga kembali ke California, sampai terakhir, akhirnya menyelesaikan masalah dengan berdamai, kedua belah pihak tidak lagi menuntut ke pengadilan.
Menghilangkan beban pikiran “ligitasi”.
Mereka bertiga bersarana pada Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu, mereka memuji petunjuk mimpi yang manjur dari Yaochi Jinmu.
Ramalan dewata Mahaguru Lu benar-benar jitu.
Saya berkata, “Lebih baik membuka simpul permusuhan daripada menjalinnya.”
Saya berkata, “Di dalam empat lautan adalah saudara, lima ratus tahun yang lalu adalah satu keluarga.”
Kebenaran pertama Agama Buddha, menunjukkan bahwa: diri sendiri dan orang lain adalah sejiwa, mohon pikirkan sejenak kalimat ini, cerahi kalimat ini.
Para insan memiliki Buddhata. Dharmata yang demikian adanya, semua orang memilikinya, semua orang adalah Buddha.
Pria manapun adalah ayah kita.
Wanita manapun adalah ibu kita.
Sang Buddha bersabda: jika Anda anggap setiap orang adalah musuh Anda, betapa bodohnya Anda.
Sang Buddha bersabda: orang yang selalu membicarakan keburukan orang lain, semua bukan siswa Buddha.
Buddhadharma saya tidak ada yang lain: “Pindagraha.”

Tidak ada komentar: