Mengundang Kehadiran 16 Arahat

Makan di sebuah restoran.
Seperti biasa, saya mengundang kehadiran Para Arya dan melakukan persembahan, mulut saya menyebutkan nama Para Arya, tangan membentuk mudra persembahan, pikiran mengundang.
Namun, dalam pikiran, “Juga mengundang makhluk setan kelaparan.”
Saat ini, ada seorang wanita berpakaian hitam melewati, ia berkata pada saya, “Mahaguru Lu, kekuatan Dharma Anda luar biasa, sehingga Para Arya datang semua, namun, ada bergumpal-gumpal bayangan hitam, berlutut di hadapan Anda, mereka tidak dapat makan, tahukah Anda!”
“Oh!”
Saya sangat terkejut. Bertanya, “Siapa Anda?”
Ia menjawab, “Orang bijak.”

Saya akhirnya tahu!
Bahwa saya mengundang makhluk setan kelaparan, setan kelaparan mengambil makanan, makanan sampai ke tepi mulut, berubah menjadi tiada.
Setan kelaparan mengambil makanan.
Sampai di mulut menjadi tiada.
Bergumpal-gumpal bayangan hitam, semua memohon bantuan saya.
Saat ini, dalam satu pikiran, teringat Y.A. Moggalana, Sang Arya dengan kekuatan gaib masuk ke alam setan kelaparan menolong ibunya.
Y.A. Moggalana mempersembahkan makanan kepada ibunya.
Ibunya yang sangat kelaparan, melahap makanan, setiap kali makanan sampai di mulut, berubah menjadi arang, mulut hangus terbakar.
Sehingga Y.A. Moggalana menghadap Sang Buddha dan memohon bantuan.
Sang Buddha bersabda, “Kekuatan Dharma Anda seorang tidak cukup, mesti menghimpun kekuatan Dharma dari Para Sangha, baru dapat menolong ibu Anda.”
Sehingga barulah ada Upacara Ulambana.

Oleh karena itu, pada saat ini, saya menjapa mantra, “Om, Moni, Moni, Mahamoni, Shi Jia Mou Ni, Suoha. Om. Bin Tou Lu. Suoha.”
Saya mengundang kehadiran Y.A. Pindola, di tengah angkasa muncul 16 Arahat.
Ke-16 Arahat yang menetap di dunia memancarkan cahaya.
Memberkati insan di alam setan kelaparan, sehingga sekawanan insan di alam setan kelaparan baru dapat makan dengan kenyang.
Dan pergi satu demi satu.

Saya sangat berjodoh dengan Pindola.
Dulu.
Saya adalah Sariputra. Di sebelah kiri kanan gua tempat saya melatih diri, paling dekat dengan Y.A. Ananda. Berikutnya adalah Y.A. Pindola, saya dan Pindola saling percaya satu sama lain.
Itu sebabnya, di antara yidam transmisi sadhana saya, satu-satunya adalah:
“Y.A. Pindola”.
Begitu saya undang, langsung datang.
Bahkan 16 Arahat pun datang.

Kami sekawanan orang, pergi ke Todaiji, Nara, Jepang, saya melihat Y.A. Pindola, duduk di sisi kanan Todaiji.
Ia mengedipkan mata pada saya.
Saya berkata pada Pengacara Luo Riliang, “Sakit lambung Anda tak kunjung sembuh, cepat raba perut Pindola, pasti akan sembuh.”
Begitu Pengacara Luo Riliang mendengarnya, memanjat dan begitu meraba.
Sakit lambung bertahun-tahun.
Benar-benar langsung sembuh.

Siswa mulia yang terkasih:
Buddha mengabulkan doa orang-orang yang tulus, jika Anda tidak menyia-nyiakan saya, saya pasti tidak menyia-nyiakan Anda, Anda terjerumus ke dalam derita tanah, air, api, dan angin, saya pasti buka suara berusaha menyelamatkan Anda sekuat tenaga saya.

Tidak ada komentar: