Tiga Batang Jerami

Dulu.

Buddha Sakyamuni membawa banyak murid utama jalan-jalan, melewati sebuah kaki gunung besar.

Sang Buddha melihat dengan kebijaksanaan, sekali dilihat, nadi gunung naik turun, ketiga sisi dikelilingi oleh air, kanan dan kiri masing-masing ada sebuah gunung menghalangi, rumput di tanah, harum dan hijau.

Sang Buddha berkata, "Tempat ini boleh dibangun 3 buah stupa sarira!"

Baru selesai bicara.

Di tengah angkasa turun seorang dewa, ternyata adalah Indra, di tangan-Nya memegang 3 batang jerami, lalu ditancapkan di tanah pusaka fengshui yang ditunjuk oleh Sang Buddha, sehabis tancap, terbang lagi ke langit.

Indra berkata pada Sang Buddha, "Tiga buah stupa sarira telah terciptakan."

Sang Buddha menjawab, "Terima kasih banyak, Dewa Indra!"

Seketika, para murid pun keheranan, 3 batang jerami, mengapa bisa menjadi 3 buah stupa sarira.

Seketika Sariputra tersenyum, berkata, "Bagaimana kalau malam ini kita bermalam ini stupa sarira?"

Sang Buddha menjawab, "Baik."

Saat itu, Sang Buddha menuntun para murid memasuki stupa sarira, tak disangka stupa sarira ini, sangat megah, halamannya sangat luas, istananya sangat indah, gedungnya indah, di dalamnya banyak ukiran indah, luar biasa menarik, dihiasi dengan giok yang indah, batu pusaka dan mustika, emas dan perak, para murid utama, terbengong-bengong.

Setelah melewati satu malam.

Sang Buddha dan para murid utama, pergi meninggalkan stupa, berjalan beberapa langkah, semua orang menolehkan kepala, mana ada 3 buah stupa sarira?

Tetap 3 batang jerami.

Semuanya tidak mengerti. Bertanya pada Sang Buddha, "Apa yang terjadi?"

Sang Buddha menjawab, "Tanyakan saja pada Sariputra!"

Saya menjawab, "Manusia maya menetap di istana maya."

Dulu, Mahaguru Lu sempat menemukan Gunung Hu, Caotun, Nantou, merasa Diling Renjie, tanah ini sangat bagus.

Sehingga menanam "bata".

Saya berkata, "Di sini akan menjadi sebuah Lei Tsang Temple yang sangat besar."

Saya pun menggenggam garam dan beras, tebar ke keempat sisi."

Berkata, "Di keempat sisi dan delapan arah adalah Lei Tsang Temple!"

Sekarang, Lei Tsang Temple besar telah berdiri di Gunung Hu, Caotun, mengalami gempa dahsyat juga tidak dapat rusak, karena dilindungi oleh Caturmaharajika (empat raja langit). Sedangkan empat sisi dan empat arah, berbagai negara dari seluruh dunia, juga beramai-ramai membangun Lei Tsang Temple yang tak terhingga.

"Mengapa?"

Saya menjawab, "Manusia maya menetap di istana maya."

Sajak:

Jangan kira apa yang digenggam Dewa Indra adalah jerami
Jika Anda mengerti
Ketiga batang tersebut
Tidak lebih sedikit dibandingkan vihara duniawi
Saya minta semua umat Zhenfo jangan risau
Jangan sekali-kali menghabiskan semangat
Hanya dengan bertemu Buddha
Maka terbebaskan dari duniawi maupun non duniawi

Tidak ada komentar: