MANTRA PEMBALIK DAN PENANGKIS DARI SIMHAMUKHA DAKINI

Suatu ketika.

Seorang Mahabhiksu yang berkedudukan tinggi, sangat populer, dan memiliki daya gaib, datang ke daerah domisili saya untuk membabarkan Dharma. Banyak umat Buddha, begitu mendengar Mahabhiksu ini telah datang, datang dari segala penjuru untuk menghadiri upacaranya.

Sambil membawa beberapa cenderamata dan beberapa buku karangan saya, saya mengunjungi Mahabhiksu ini. Saya mengunjunginya lebih dulu sebagai tanda penghormatan. Begitu Si Mahabhiksu melihat kedatangan saya, ia pun membalikkan badan, tidak sudi bertemu dengan saya, di tempat itu juga saya kena paku lunak.

Mahabhiksu berkata:

"Lu Sheng-yen si raja mara kecil ini pun berani datang menemui saya. Ia seorang penipu umat dan pencuri reputasi, ia mara sesat, buddha hidup palsu, hanya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa baru bisa percaya ajaran sesatnya."

Mahabhiksu berkata:

"Saya pasti penggal kepala Lu Sheng-yen dengan daya gaib saya, demi membantu Sang Buddha menegakkan kebenaran."

Saya sangat sedih begitu mendengarnya.

Namun, saya tahan juga.

Mahabhiksu menyampaikan pesan pada saya:

"Anda dilarang membabarkan Dharma dan menyeberangkan insan, pergilah menyepi dan bertobat dengan sungguh-sungguh atau nyawa Anda akan terancam!"

Saya tidak mengindahkannya.

Saya tetap membabarkan "Dharma Tantra Zhenfo", umat saya makin banyak dari hari ke hari, Mahabhiksu lebih murka lagi.

*

Suatu hari.

Saya lupa melakukan Sadhana "Simabandhana", lalu bermain bola keranjang di belakang Vihara Ling Shen Ching Tze, bola lari ke luar batas, saya mengejarnya, tiba-tiba kaki saya keseleo, kena tulang sendi.

Saya terluka.

Lianhua Yihui dan Lianhua Biyan, sibuk menyembuhkan luka di kaki saya, luka di kaki saya memang serius, kena tulang dan sendi, sehingga saya pun berjalan terpincang-pincang.

Kebetulan upacara akbar pula. Saya hanya bisa terpincang-pincang naik ke Dharmasana.

(Saat bersamaan, putra saya Lu Fo-qi, Lama Lian Xu, Lama Lian En, dan lain-lain juga mengalami luka pada kaki, jumlah keseluruhannya belasan orang, ini sungguh aneh, mengapa pada saat bersamaan, setiap orang terluka pada kaki)

Saya sangat terkejut begitu meramal dengan gerakan jari!

Ternyata Si Mahabhiksu menjalankan "ritual kapak vajra", "ritual kapak vajra" ini tak disangka hebat juga, tadinya mau penggal kepala saya Lu Sheng-yen, dikiranya saya pasti mati. Untung, sehari-harinya saya telah banyak melakukan "ilmu tubuh pengganti".

Sehingga, penggal kepala menjadi penggal kaki.

Juga memenggal kaki belasan murid saya.

Begitu Si Mahabhiksu mendengar saya tidak meninggal dunia, hanya melukai kaki saya dan beberapa murid saya.

Si Mahabhiksu berkata pada orang-orang, "Anggap saja nasibnya lagi mujur, tapi, biarkan dia tahu daya gaib siapa yang lebih hebat, saya Si Mahabhiksu atau dia, kapak vajra saya akan melayaninya kapanpun."

Saya sendiri tidak kuatir begitu mendengarnya. Namun, saya menguatirkan murid-murid saya, saya mempunyai banyak murid, mereka sungguh tidak sanggup melawan "ritual kapak vajra".

*

Ketika saya sedang resah dan gelisah, saya melihat di tengah angkasa muncul sesosok Tara, berwajah singa, sekujur tubuh memancarkan cahaya api yang menyala-nyala, luar biasa dahsyat.

Tara berwajah singa berkata:

Dulu Guru Rinpoche menghadapi musuh kuat. Hanya mengandalkan mantra pembalik dan penangkis dari Tara.

Kini Lian Sheng menghadapi guru iri. Mohon dilawan dengan menggunakan Simhamukha.

Simhamukha Dakini memberitahu saya:

"Dulu, ketika Padmasambhava Guru berada pada saat-saat genting menghadapi jampi-jampi dari 500 guru sesat, saya mengajarkannya mantra pembalik dan penangkis, 500 guru sesat pun terbunuh seluruhnya. Hari ini, Anda Buddha Hidup Lian Sheng mengalami dampak ritual kapak vajra dari guru iri, juga hanya dapat dilawan dengan mantra pembalik dan penangkis."

Saya berkata:

"Saya tidak ingin membunuhnya!"

Simhamukha Dakini berkata:

"Itu karena Anda berwelas asih, begini saja! Anda juga hanya melukai kakinya saja, satu dibalas satu. Sekarang saya transmisikan esensi Dharma Tantra dari mantra pembalik dan penangkis pada Anda, balikkan ritual kapak vajra, di dalamnya terdapat delapan jenis sadhana melawan musuh, tiga esensi rahasia utama."

Tiga esensi rahasia utama, antara lain:

1. Pembalik -- Dharmabala akan membalik sebesar Dharmabala musuh.

2. Penangkis -- sebesar apapun Dharmabala musuh tetap dapat ditangkis.

3. Mantra -- rumus menjalankan ritual, mudra, mantra, pikiran. (Mencakup alat-alat menjalankan ritual)

Karenanya, saya tidak melakukan apa-apa, hanya pikiran bergerak dan mengucapkan mantra.

*

Hanya seminggu, Mahabhiksu itu juga terpeleset, kondisinya lebih parah, tidak bisa bangun.

Muridnya memapahnya ke rumah sakit, dipasang gips, kakinya digantung.

Belakangan, duduk di kursi roda.

Saya menulis sebuah gatha:

Belajar Agama Buddha harus belajar jalan kesucian, jangan iri pada mahasiddha.

Yang terpenting adalah melakukan kebajikan dan menyelamatkan umat manusia, inilah ajaran suci dari Tathagata.

Beradu daya gaib sama sekali tidak berguna, mohon dengarkan nasihat Lian Sheng.

1 komentar:

Sobani Teng mengatakan...

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hum.